Sunday, August 27, 2023

Melasti in Bali, Cleansing of Body and Soul in the Island of Paradise




Bali, the exotic island known as the "Island of the Gods," is not just a beautiful holiday destination with stunning beaches and a rich culture. Amidst the modern hustle and bustle, there is one ceremony that plays a crucial role in maintaining the purity of nature, spirits, and the Balinese culture – the Melasti ceremony.


Melasti: Returning to the Source of Purity

Melasti is a sacred ceremony in Balinese Hinduism performed as part of the Nyepi Day festivities, or the Balinese New Year. This ceremony usually takes place a few days before Nyepi Day and is intended to cleanse nature, spirits, and human souls.


Why Melasti is Important?


Cleansing of Nature: During the Melasti ceremony, the Balinese people carry deity statues and religious symbols from temples to the sea, river, or nearby lake. Water is considered a sacred element capable of purifying spiritual impurities and maintaining the balance of nature.


Purification of Spirits and Souls: Apart from cleansing nature, Melasti is also meant to cleanse individuals from sins and wrongdoings through purification rituals. People dressed in traditional attire come to sacred sites and perform cleansing rituals, believing that the holy water will cleanse them of all impurities.


Honoring Ancestors: Melasti is also a form of honoring ancestors and ancestral spirits. In Balinese culture, maintaining a harmonious relationship with nature and spirits is a vital principle, and Melasti is a way to show respect to them.


Symbolism Behind Melasti


Holy Water: The water used in the Melasti ceremony symbolizes purity and the continuity of life. The act of cleansing with holy water represents the intention to purify oneself and start anew with a clean heart.


Deities and Spirits: The deity statues and religious symbols carried in the procession symbolize the presence of the spiritual realm invited to participate in both physical and spiritual cleansing.


Natural Balance: Uniting religious ritual with nature reinforces the connection between humans and their environment. Melasti serves as a reminder of human responsibility as guardians of the environment.


Melasti in the Modern Era

Amidst technological advancements and cultural changes, Melasti remains at the core of Bali's identity. While adapting to the times, this ceremony is conducted with utmost respect and sanctity. Melasti is a powerful reminder that we must always seek a balance between progress and the preservation of spiritual values and the environment.


In the rare opportunity to witness the Melasti ceremony, tourists can gain a deeper understanding of Bali's cultural and spiritual depths. Beyond enjoying the beauty of the beaches and other recreational activities, getting to know Melasti more intimately will offer a profound and memorable experience on this island filled with wonders and wisdom.

Sunday, August 18, 2013

Upacara Ngaben

Jika kita bicara tentang adat Bali, sangatlah rumit dan sangat mengagumkan. Dimana orang Bali selalu menjadikan Adatnya sebagai tempat bersosialisali dengan sesama.

Mari kita bahas tentang adat Bali yang salah satunya kita sebut Ngaben atau Kremasi.

Ngaben merupakan salah satau upcara Hindu yang di sebut Manusa Yadnya, orang Bali memiliki 3 tingkatan acara Pengabenan, yaitu : Utama, Madya dan Nista.
Ngaben dilakukan dengan beberapa rangkaian upacara yang berguna sebagai sarana penuntun orang meninggal mencapai Moksa atau tempat yng lebih baik.

Dimana upacara Ngaben biasanya di lakukan dengan cara bergotong royong untuk membuat semua kebutuhan dan sarana dengan menurunkan semua orang di Desa atau Banjaran yang berada dalam satu wilayah lingkungan Desa tersebut, dan disinilah orang Bali memaknainya dengan sebutan NGAYAH atau cara bergotong rotong,

Serangkain upcara yang terjadi disini memilik makna yang sangat penting bagi Umat Hindu bukan hanya sebatas Ritual atau hanya mengikuti prosedur yang sudah ada namun semua itu mempunyai makna sendiri-sendiri.

Sesaat sebelum orang meninggal atau orang Bali menyebutnya SAWE akan di kremasi atau di lakukan pembakaran, Sawe tersebut akan di mandikan terlebih dahulu atau orang Bali menyebutnya Nyiramang Sawe oleh para keluarga yang berduka makna ini dipercaya oleh orang bali untuk membersihkan semua kotoran yang melekat dalam diri kita dan menyucikan Sawe tersebut untuk masuk ke dunia akhirat, dan saat dy kembali lagi ke dunia ini atau ber-reekarnasi kembali maka kulit dan badannya akan terlihat bersih dan tidak ada cacat, setelah itu Sawe akan di berikan pakaian yang bersih dan baru serta di dandani layaknya manusia yang masih hidup.

Setelah upcara ini selesai, Sawe ini akan di bungkus dengan kain kapan putih dan di tempatkan di menara yang bertingkat dan tinggo atau orang Bali menyebutkan Bade/Wadah, tempat inilah yang di gunakan oleh orang Hindu sebagai symbol kendaraan Sawe untuk menuntun mereka ke tujuan terkahir.

Setelah Sawe ini ditempatkan atau di Linggihkan di Wadah selanjutnya semua keluarga akan sembhayang di bawahnya, yang bertujuan untuk memberikan penghormatan terakhir serta mendoakan perjalannya lancar sampai ke tujuan.

Bali - Upacara Manusa Yadnya

Bali - Upacara Manusa Yadnya

Bali - Upacara Manusa Yadnya


Setalah prosesi ini selesai maka Adat atau Banjaran akan mengakat Wadah ini yang kemudian di bawa ke tempat pembakaran/kuburan atau orang bali sebut Setra/Sema dengan anak laki-laki tertua berada di atas mendampingi Sawe tersebut dengan melemparkan beras ketan hitam serta uang kepeng dari atas Wadah. Serta di iringi oleh para kluarga dan Desa Adat tersbut dengan serta di iringi oleh gambelan Angklung serta nyanyian kidung.

Setelah sesampainya di kuburan atau Setram, Sawe ini akan di tempatkan di tengah-tengah kuburan yang sebelumnya masayarakat Adat atau Banjaran telah membuat suatu tempat untuk pembakaran.


Sebelum Sawe ini di bakar maka pihak keluarga akan melakukan persembahyangan lagi untuk mendoakan orang yang meninggal tersebut bisa berjalan dan menemukan jalan yang benar, serta di terima oleh Tuhan Yang Maha Esa.



Setalah semua prosesi selesai saatnya Sawe ini di bakar, setelah selesai upacara pembakaran keluarga akan melakukan acara NGUYEG atau peleburan tulang yang tadinya sudah menjadi Abu dengan proses pembakaran. Di prosesi ini para keluarga atau siapapun yang mau memberikan bekal untuk orang meninggal bisa ikut serta dalam prosesi ini. Memberikan bekal berupa uang untuk orang meninggal ini di artikan sebagai bekal orang meninggal atau Sawe tersebut, karena orang Bali atau Hindu percaya di Dunia sana juga ada kehidupan seperti di Dunia ini maka kita wajib memeri bekal agar Sawe atau orang meninggal ini bisa berbelanja dan makan dengan baik.

Setalah acara ini selesai selanjutnya adalah acara NGANYUT atau pembuangan abu ke air laut atau sungai, acara ini di maknai sebagai abu yang tadi telah di sucikan akan melebur semua ke hilir atau ke samudera, seperti perjalanan hidup semua akan berakhir dan kembali ke awalnya.

Upacara Ngaben merupakan satu budaya orang Hindu untuk menghormati dan menuntun serta mengembalikan orang yang meninggal ke asalnya yaitu Tuhan Yang Maha Esa dengan cara di lebur dan di sucikan.

Monday, January 14, 2013

Then Now

 Hai saya iluh,,,sekarang saya akan memberikan gambaran kehidupan bali jaman dulu dan sekarang, dan ga usa lama-lama yuk kita liat foto-fotonya :)


Pasar Bali di jaman dulu



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5cL7_9urQfaCflOm48LtnbSiThzUzqr-okKtwSMopJvxBShAhLruygzrCYncuIKR-9OEtgW301zvj_m4WL0_j5Ip301ZL02TXZLtuJnaakqOab_91zlGhh9vNo4TXzhkRxbPT-MV-8U_v/s1600/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Markt_te_Gianyar_Bali_TMnr_10002727.jpg


  Kehidupan jaman dulu

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnq-0M8SHHreOXnL5ncbCwJGFj0BOTsTl2nbzE0ceMta93XI9OUQZEacPnBMXEA-O5RSwycySy2SGGtSMXeVz6ca7Pvr1hZmay-TMTvuJWy0U9FCS_2m_YU80adJ5G3jPyYsHSlU5yvslP/s1600/bali+jaman+dulu.jpg




Persiapan Sabung Ayam tahun 1920


 

Penari Bali jaman dulu










Penari  Bali yang terkenal tempo dulu

Ni NYoman Pollok


Ni Nyoman Pollok dan Suami ( Le Mayeur )
 





 Ni Nyoman Pollok dan Bung Karno ( Presiden RI Pertama)
 

Ni Nyoman Pollok juga menjadi model untuk lukisan Le Mayeur ( suaminya)




Studio Photo jaman dulu tahun 1870



 Foto para murid perempuan di bali tempo dulu

http://iwandahnial.files.wordpress.com/2012/02/wanita-bali.jpg?w=510&h=410


Foto tentara pejuang tradisional Bali di jaman kolonial Belanda

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/45/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Portret_van_een_legeraanvoerder_of_lokale_ambtenaar_uit_Bali_TMnr_10001922.jpg/498px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Portret_van_een_legeraanvoerder_of_lokale_ambtenaar_uit_Bali_TMnr_10001922.jpg



http://www.tembi.net/selft/2011/dulu/20110927.jpg

 Kehidupan Raja dan Puri tempo dulu

Tourist jaman dulu









  
Nah sekarang giliran foto-foto pemandangan Bali jaman dulu,yuk kita liat :)

Pura Sakenan jaman dulu

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnKsdu1Dk8J4WOj6jtRCCEuWRsb0xyzHHLJ6jkQgLiMPrTBoxoFQerQcKajS8j_d35ysaKu9Z84p12gT125vqXw5mUcaXyVNN9hwaI1NRwAhdynI4XKcbHlfns6sREhi0rFBwpig2-wLzi/s1600/Pantai+Sanur+Bali+Pura+Sakenan+Jaman+Dulu.JPG 


 Batur di Kintamani jaman dulu

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOHyXikA4-4WRpuc8-Om5aHkD86HCHjHOs7SWYy07QdiKjx8T1zCIms9UvIrmALFFZxAllfsaFjeTopk5SyI6VUUCDgrO823foAKFAaYplnyjgOoir9oBDrbNhbXKq70ycskSJA0EX52U/s1600/z++05+Apr.+10+-+Bali+and+Her+Temples++12++res.75.jpg 


 Pura Besakih di karangasem jaman dulu



Pantai Kuta tahun 1972 ( kuta tempo dulu )





 







 


 Danau Batur jaman dulu

 








Pura Tanah Lot jaman dulu






 Pura Uluwatu jaman dulu




 Gunung Kawi di Tampaksiring  jaman dulu tahun 1920




 Tampaksiring jaman dulu






Goa Gajah di Ubud tahun 1925




Sekarang kita akan liat bali yang sekarang td kan yang tempo dulu ok,,,yuk mari :)

Pasar bali sekarang ini yang di Denpasar



Kehidupan di Bali sekarang ini

http://id.balibalibeach.com/wp-content/uploads/2012/09/kehidupan-malam-di-bali.jpg


Sabung Ayam




Penari Bali sekarang ini

http://www.indonesiakaya.com/uploads/article/photo/729_Bali_-_Penari_Pendet_Membawa_sangku_berisi_bunga_pada_Tari_Pendet_-_IE.JPG



http://www.ladybamboo.org/news/images/45.jpg


Foto studio sekarang ini




Foto siswa siswi sekolah sekarang

http://padmanaba.or.id/kalawarta/wp-content/uploads/2012/01/IMG_4067.jpg


Tentara pejuang sekarang

http://images.fptijateng.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/Si2o8QoKCJAAAFjYHVQ1/tentara-indonesia.jpg?et=JcdFQgT9JsKRZ6NCVVi4qw&nmid=0

Foto pemandangan Bali sekarang :) mo liat? yuk mari,...


Pura Sakenan sekarang 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPWye924Qo6H82HrRF-tCNAispM0YVxttO2SfgjUNV8L9N1qWz3haAkir80NSeD_SW6VZk2om3uCM9uh309jvQXo0q7KOPrfZ1G6su0A11WDfhDI3ZSNB22-fLIciWeHic8Q8ZJwLRTzg/s1600/sakenan170711v8.jpg


 Batur Kintamani





Pura Besakih sekarang


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNyRTTuKMnWsTCuHjQ5HZoJP6AMVVFYfeiY_BBPK9dp2Jzg0xORx9rjp3LnT1r3rxl_n1bhJ1JNw91m6ts693x7Ltc4c6pO2WuZhvpjOr7JE2nck4SHn7x4crnIQUlGUrQLr1-WjayZs0/s1600/pura+besakih+in+karangasem+east+bali.jpg


Pantai Kuta sekarang












Danau Batur sekarang

 

Pura Tanah Lot sekarang

http://www.asia-trip.info/wp-content/uploads/2012/03/Tanah-Lot-Bali-Indonesia.jpg 

Pura Uluwatu sekarang



Gunung Kawi di Tampaksiring sekarang




Tampaksiring sekarang



Goa Gajah di Ubud sekarang